Perkembangan bayi 9 minggu cukup beragam, sebagai orangtua mungkin Anda penasaran apa saja yang sudah bisa dilakukan si kecil di usia tersebut.
Bagaimana perkembangan bayi 9 minggu?
Bayi usia 9 minggu sudah mampu mengenali suara Anda dan orang-orang yang sering berinteraksi dengannya. Bayi Anda juga sudah mampu untuk menunjukkan ekspresi rasa nyaman dan tidak nyaman pada orang-orang di sekitarnya.
Perhatikan perubahan ekspresinya ketika Anda menyapa atau mengajaknya bermain. Biasanya bayi usia 9 minggu akan merespon dengan mengeluarkan suara, tertawa, atau menangis.
Dalam usia 9 minggu ini, bayi Anda mungkin dapat melakukan beberapa hal berikut:
- Tersenyum balik saat Anda tersenyum
- Dapat membedakan antara suara yang dikenal dengan suara lainnya
- Mulai mencari sumber suara yang datang
- Beradaptasi dengan lingkungan baru
- Menunjukkan beragam reaksi yang berbeda saat mendengar suara-suara di sekitarnya, misalnya menatap, menangis, atau terdiam.
Apa yang harus saya lakukan untuk membantu perkembangannya?
Anda bisa membantu perkembangan bayi 9 minggu dengan melakukan banyak percakapan dengannya.
Meski terlihat seperti berbicara dengan diri sendiri, tapi hal itu akan membantu perkembangan bayi 9 minggu ini. Pasalnya si kecil dapat belajar melalui pergerakan mulut, ekspresi, dan antusiasme dalam suara Anda.
Kesehatan Bayi Usia 9 Minggu
Apa yang perlu saya diskusikan dengan dokter jika usia bayi 9 minggu?
Jumlah dan jenis pemeriksaan teknis dan prosedur yang akan dilakukan dokter beda-beda, tergantung kondisi si kecil. Namun beberapa pemeriksaan yang umum dilakukan dokter antara lain:
- Dokter akan memeriksa berat dan tinggi badannya, serta lingkar kepala bayi untuk memastikan bayi tumbuh dengan baik
- Pemeriksaan penglihatan, pendengaran, jantung dan paru-paru, dada dan punggung, untuk memastikan bayi sehat dan mencapai perkembangan selanjutnya
- Jangan lupa untuk melakukan imunisasi pada bayi. Beberapa imunisasi yang umum dilakukan pada bayi usia 9 minggu di antaranya hepatitis B, polio, difteri, tetanus dan pertusis, dan pneumokokus.
Apa yang harus saya ketahui saat merawat bayi usia 9 minggu?
Perkembangan bayi 9 minggu harus didukung dengan cara perawatan yang benar.
Imunisasi
Imunisasi sampai saat ini diandalkan untuk mencegah berbagai penyakit infeksi, maka itu cara ini dianjurkan untuk dilakukan pada anak-anak. Namun, kebanyakan orangtua masih percaya terkait berbagai isu tidak benar tentang vaksin atau imuniasi yang beredar.
Padahal imunisasi membuat sistem kekebalan tubuh anak meningkat. Pasalnya, tubuh akan membuat antibodi untuk melawan kuman dan virus penyebab penyakit.
Dengan begitu, ketika ada virus penyebab penyakit menular yang menghampiri si kecil, tubuhnya sudah cukup kebal untuk menangkan infeksi virus tersebut.
Meskipun imunisasi dapat menimbulkan efek samping, tak sebanding dengan risiko penyakit infeksi yang mengintai si kecil.
Supaya mengurangi efek samping imunisasi atau bahkan mencegahnya sama sekali, Anda dapat melakukan beberapa hal seperti:
- Membawa anak untuk diperiksa ke dokter sebelum imunisasi. Anda harus menunda imunisasi jika bayi sakit. Namun, jika bayi hanya sakit ringan seperti flu, Anda tidak perlu menunda imunisasi.
- Carilah informasi sebanyak-banyak tentang penggunaan vaksin dalam imunisasi.
- Awasi bayi selama 72 jam setelah imunisasi (terutama pada 48 jam pertama) dan segera beri tahu dokter bila bayi memiliki reaksi serius atau bertindak tidak wajar.
- Tanyakan pada dokter nama pembuat vaksin dan batch vaksin untuk bisa mengetahui mana vaksin palsu serta yang asli. Reaksi serius bayi akan dilaporkan oleh dokter untuk mendapatkan arahan perawatan tepat waktu.
- Sebelum melakukan imunisasi selanjutnya, beri tahu dokter soal bagaimana reaksi bayi terhadap imunisasi yang pertama kali dilakukan.
- Bila Anda cemas tentang keamanan vaksin, bicarakan langsung kepada dokter.
Kasus bayi mengalami reaksi parah setelah imunisasi tergolong sangat langka. Namun, Anda perlu menghubungi dokter jika si kecil mengalami gejala berikut selama 2 hari setelah imunisasi:
- Demam di atas 40° C
- Rewel dan menangis selama lebih dari 3 jam
- Kejang-kejang, walaupun gejala ini termasuk normal dan tidak parah
- Kejang atau bertindak aneh dalam 7 hari setelah suntikan
- Alergi (bengkak pada mulut, wajah, atau tenggorokan, sulit bernapas, gatal-gatal)
- Lesu, respon lambat, rasa kantuk berlebihan
Bila bayi Anda mengalami salah satu gejala di atas setelah imunisasi, segera bawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Yang Harus Diperhatikan
Apa yang perlu diperhatikan saat usia bayi 9 minggu?
Supaya perkembangan bayi 9 minggu optimal, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan:
Memberikan susu botol
Beberapa ibu memberikan susu botol untuk mendapatkan waktu santai di siang atau malam hari. Alasannya mungkin karena mereka harus kembali bekerja atau berat badan anak sulit naik jika bayi mereka hanya menyusu langsung.
Jika Anda memberikan susu lewat botol, perah ASI dan simpan setidaknya 6 botol ASI di dalam kulkas supaya tidak basi.
Cara ini juga akan mempermudah Anda ketika sedang sakit, dalam keadaan darurat, ketika mengonsumsi obat yang mungkin memengaruhi ASI, atau Anda memang harus bekerja di luar selama beberapa hari.
Jangan khawatir jika anak Anda belum pernah diberi ASI botolan karena rasanya sama saja sehingga bayi lama-kelamaan akan terbiasa minum ASI botolan.
Sebagian besar bayi tidak mengalami kesulitan ketika harus berubah dari menyusui langsung ke menyusui melalui botol, atau sebaliknya. Namun, bayi akan cepat beradaptasi jika sejak minggu pertamanya Anda memberikan ASI langsung, tidak menggunakan botol.
Memberikan susu botol lebih awal mungkin mengganggu proses menyusui karena bayi bisa kebingungan membedakan botol dan puting susu.
Masalah pertama yang muncul ketika Anda memberikan ASI dalam botol adalah menentukan jumlah susu yang bayi butuhkan. Anda harus berkonsultasi kepada dokter atau ahli gizi untuk kasus ini karena setiap bayi di setiap kelompok usia akan memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda.
Anda harus mulai memberikan susu botol setidaknya 2 minggu sebelum kembali bekerja. Berikan dengan perlahan selama masa percobaan, misalnya hanya memberikan ASI dalam botol sekali dalam sehari. Jika sudah mulai beradaptasi, Anda bisa memberikannya lebih dari satu botol per hari.
Senyuman pertama bayi
Bila bayi tidak tersenyum kepada Anda, jangan cemas. Anak yang paling bahagia sekalipun tidak akan tertawa sampai berumur 6-7 minggu. Ketika dia mulai tersenyum, dia akan tertawa di waktu yang tidak tentu. Pada dasarnya tidak ada waktu pasti kapan bayi Anda akan tertawa dan tersenyum.
Anda bisa membedakan mana senyuman aslinya dan mana senyuman palsunya, dengan cara mengamati bagaimana bayi menggunakan seluruh wajahnya untuk tersenyum, bukan hanya dengan mulutnya saja.
Anda dapat memancing tawa si kecil dengan mengajaknya berbicara, bermain, dan berpelukan.