Gangguan bipolar adalah masalah kejiwaan yang paling sering didiagnosis pada anak usia 6 tahun ke atas. Namun, tidak menutup kemungkinan tanda dan gejalanya sudah mulai muncul sejak lebih dini. anak yang memiliki gangguan bipolar harus mendapat perhatian medis khusus supaya kondisinya tidak semakin parah dan kualitas hidupnya jadi lebih baik. Apa saja gejala gangguan bipolar pada anak dan remaja yang harus diwaspadai? Simak penjelasannya berikut ini.
Gejala gangguan bipolar pada anak dan remaja
Semakin anak bertambah dewasa, rasa ingin tahunya semakin besar tapi ia juga belum bisa mengontrol diri dengan baik. Itu kenapa si kecil pasti sering bikin masalah. Kebandelan anak pada tahap ini masih tergolong wajar, dan pada kebanyakan kasus bukan pertanda dari masalah kejiwaan.
Hanya saja jika suasana hati anak sangat mudah dan cepat berubah, Anda patut curiga. Perubahan suasana hati ekstrem kemungkinan menandakan si kecil memiliki gangguan bipolar. Gangguan bipolar memiliki gejala yang khas, yaitu perubahan suasana hati dari depresi ke mania yang terjadi sangat cepat.
Lebih jelasnya, beberapa gejala gangguan bipolar yang mungkin muncul meliputi:
Gejala mania pada anak dan remaja
- Suasana hati berubah sangat cepat, dari perasaan senang menjadi marah dan agresif.
- Memiliki harga diri yang tinggi dan sering berpikir tidak realistis, misalnya merasa dirinya paling hebat dan percaya jika dirinya bisa terbang atau melakukan hal yang tidak masuk akal
- Bisa tidur berhari-hari tanpa lelah atau sebaliknya bisa tidak tidur dalam waktu yang cukup lama dan sangat aktif bergerak
- Berlebihan dalam melakukan sesuatu sehingga sulit untuk mengalihkan perhatian pada hal yang lain
- Cenderung banyak bicara, namun nada bicaranya terlalu cepat kadang tidak jelas. Selain itu, sangat mudah mengganti topik pembicaraan dengan cepat.
- Melakukan hal yang sebenarnya tidak dibutuhkan secara berlebihan atau mencoba aksi yang berbahaya untuk dirinya atau pun orang lain.
Gejala depresi pada anak dan remaja
- Sering merasa sedih dan tiba-tiba menangis
- Menjadi malas beraktivitas atau kurang antusias pada suatu hal
- Merasa gagal, bersalah, dan tidak berharga
- Cemas dengan kegagalan atau penolakan
- Mengeluhkan saki kepala atau sakit perut
- Pada remaja, mereka mungkin pernah mencoba atau berpikiran untuk bunuh diri atau menyakiti dirinya sendiri
Jika anak Anda menunjukkan ciri-ciri di atas, sebaiknya segera konsultasi ke dokter anak dan psikologis terpercaya untuk mendapatkan diagnosis yang lebih akurat.